foto bersama walikota, wakil walikota, sekda cilegon dan pihak perusahaan asal Jepang.
CILEGON – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon menerima kunjungan rombongan investor swasta asal Jepang, Nagahara Group, dalam rangka penjajakan potensi kerja sama di bidang ketenagakerjaan, pelatihan bahasa, serta sektor teknologi dan pertanian.
Wali Kota Cilegon, Robinsar, menyambut langsung kunjungan tersebut dan memaparkan berbagai potensi kerja sama yang dapat dijalin, terutama terkait rencana pengiriman tenaga kerja asal Cilegon ke Jepang.
“Kami memiliki program pelatihan bahasa Jepang untuk 50 hingga 100 orang di tahap awal, yang kami siapkan agar bisa dikirim ke Jepang. Selain itu, kami juga sedang follow-up kuota dari Basnas Nasional agar bisa dapat tambahan hingga 300 orang untuk dilatih,” ujar Robinsar.
Robinsar menambahkan, minat pemuda Cilegon untuk bekerja ke luar negeri, khususnya Jepang, cukup tinggi. “Respon dari pihak Jepang sangat positif, mereka senang dengan etos kerja tenaga kerja Indonesia yang dikenal giat dan disiplin. Bahkan Mr. Nagahara menyampaikan harapannya bisa menyerap tenaga kerja dari program pelatihan ini,” ujarnya.
Pemkot juga tengah membuka peluang kerja sama dengan perusahaan logistik dan gudang di Jepang, termasuk kebutuhan spesifik seperti sopir truk profesional, yang akan melalui proses sertifikasi dan asesmen terlebih dahulu.
“Para peserta pelatihan akan menjalani kursus bahasa Jepang intensif selama enam bulan dengan target kelulusan minimal level N2. Kami ingin pastikan yang berangkat adalah mereka yang benar-benar siap dan berkomitmen,” lanjut Robinsar.
Wakil Wali Kota Cilegon, Fajar Hadi, menambahkan bahwa kunjungan pihak Nagahara merupakan bentuk keseriusan kerja sama lintas negara yang saling menguntungkan.
“Piramida demografi Jepang dan Indonesia itu berkebalikan. Di Jepang, lowongan kerja ada tapi tenaga kerja minim, sedangkan di kita jumlah tenaga kerja melimpah. Inilah kesempatan yang ingin kita jembatani,” ujar Fajar Hadi.
Ia juga menyampaikan bahwa kolaborasi ini diharapkan tidak hanya terbatas pada tenaga kerja, tetapi juga bisa merambah ke bidang teknologi, pertanian, dan pengembangan koperasi.
“Kita ingin memperkenalkan potensi Cilegon, serta membangun kerja sama teknologi seperti AI dan IT agar Cilegon bisa tumbuh sebagai kota yang kompetitif. Kita juga ingin mengatasi angka pengangguran yang saat ini masih di kisaran 7 persen,” jelas Fajar.
Pihak Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Cilegon juga telah melakukan pemetaan minat dan potensi warga yang ingin bekerja ke luar negeri, dan Jepang menjadi tujuan utama pilihan warga.
“Bahkan tadi Mr. Nagahara langsung menanyakan ke peserta pelatihan alasan mereka ingin ke Jepang, dan mereka menjawab karena mencintai budaya Jepang, seperti seni merangkai bunga. Ini jadi kekuatan tersendiri bagi anak-anak kita,” tutup Fajar Hadi.
Dengan langkah strategis ini, Pemkot Cilegon berharap bisa menciptakan peluang baru bagi generasi muda serta memperkuat jejaring global Cilegon ke depannya.
Reporter : D Mulyana